LEBARAN sebuah kata yang mungkin sangat ditunggu –
tunggu oleh semua orang yang
merayakannya dimanapun berada, tidak terkecuali dengan keluarga kami. Kami yang
merupakan keluarga kecil yang dianugrahi
sepasang anak yang sudah remaja (
yang besar perempuan bernama Fathin Puti
Aulianda yang lahir tahun 1999 dan yang bontot laki-laki bernama Muhammad
Mahagilang Fadhillah yang lahir tahun 2002) juga sangat menunggu kehadiran
suasana lebaran tersebut.
Keluarga Kami |
Lebaran tahun ini kami
berencana untuk merayakanya di pulau Sumatera (kebetulan istri orang Minang tepatnya di kota Solok yang terkenal
dengan berasnya), maklum sudah lima kali lebaran keluarga kami tidak
merayakan bersama keluarga besar isteri (
hebat mengalahkan bang Thayyib yang baru tiga kali lebaran nggak pulang
kerumah….. he he he ). Merayakan Lebaran di kampung isteri ada sesuatu yang
berbeda dengan ketika merayakan lebaran di tempat kami ( saya kelahiran Bandung). Dimana pada saat lebaran tiba, anak-anak
kecil dengan berkelompok datang kerumah -rumah untuk bersalaman dan sekaligus
mendapatkan beberapa lembar rupiah dari sang penghuni rumah ( istilahnya Menambang ),
Untuk mewujudkan keinginan
kami berlebaran di Sumatera bukan perkara mudah karena, kami berencana untuk melakukan
perjalanan dengan mengedarai Ceu Erti
(single driver). Memang perjalanan
darat ini bukan pertama buat keluarga kami jalani, sudah pernah kami melakukannya, namun untuk
(single driver) ini merupakan
perjalanan yang pertama dan baru buat
kami, Untuk itu kami mencari informasi dari dunia
maya, banyak informasi tentang pengalaman orang lain yang sudah beberapa
kali hilir mudik Jakarta – Padang, namun ada satu blogs yang rasanya sangat menarik dan menjadi referensi paling kompeten
yaitu blogs yang ditulis oleh Sony
Irawan (om Sony selanjutnya saya
sebut), berkat tulisan beliau kami sekeluarga semakin termotivasi lebih
untuk melakukan perjalananan darat menyisir
jalur tengah lintas Sumatera.
Tulisan om Sony tentang pengalaman mudik ke Minangkabau yang sudah beberapa
kali dilakukan juga membuat keinginan saya untuk lebih banyak meminta informasi
kepada beliau, Suatu waktu saya menulis comment
pada blogs om Sony ternyata sambutan om Sony sangat positif, semakin lama semakin intens
komunikasi kami, Bahkan om Sony membuat
admin Group WhassApp (WA) “KASKUS ROAD TO
WhassApp
(WA) “KASKUS ROAD TO SUMATERA” sangat membantu kami dalam menambah informasi
tentang perjalanan menaklukan pulau
Sumatera, lebih dari 30 orang anggota “KASKUS ROAD TO SUMATERA” ikut nimbrung
didalamnya, (WA) ini kami gunakan
untuk saling berdiskusi dan tukar informasi tentang seputar mudik lebaran,
untuk lebih mempererat tali silaturahim
antar anggota “KASKUS ROAD TO SUMATERA”
ini maka pada tanggal 26 juni 2016 hari Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB,
dilakukan Kopdar bertempat di
Anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah, waktu pertama kali inilah kami dapat bertemu muka dan saling
berkomunikasi lebih dekat juga sekalian om Sony membagikan kaos dan sticker yang
sudah kami pesan sebelumnya. Kami membicarakan tentang jadual dan jam
pemberangkatan kita masing-masing, sayangnya kami masih belum pas antara jadual
yang sudah terjadual dengan kondisi kami akan berangkat (rencana saya tanggal 30 juni berangkat namun istri masih dinas di
tanggal 1 juli), akhirnya saya putuskan untuk menunggu kepastian kedinasan
isteri.
Tidak terasa hari
keberangkatan kami untuk melakukan perjalanan menyusuri lintas tengah Sumatera
semakin dekat, persiapan dari kondisi kendaraan (Sebulan sebelumnya Ceu Erti sudah diservice) sudah ready, juga keperluan dan peralatan yang
akan kami pergunakan selama di kampung istri juga sudah OK.
Gerbang TOL Ciawi
Tepat hari Jumat tanggal 1
Juli pukul 13.00 WIB setelah melakukan shalat jumatan kami sekeluarga meninggalkan kota Bogor (sebelumnya saya berpamitan kepada para
tetangga dilingkungan rumah). Dengan didahului Do’a bersama perjalanan
pertama kami single driver kami mulai. Rute pertama yang harus kami lalui adalah Bogor – Merak, jarak tempuh sekitar
180 KM, perjalanan Tol Jagorawi pada saat kami lalui sangat lancar karena tidak terlalu banyak kendaraan, namun
saat memasuki tol dalam kota sudah mulai banyak kendaraan (karena selain banyak angkutan bis juga pas orang pulang kerja hari
terakhir) sehingga perjalanan kami agak tersendat, namun demikian kecepatan
kendaraan masih bisa saya pacu 40 – 50 Km/jam.
Memasuki Tol Jakarta – Merak
kendaran mulai sedikit mencair sehingga kecepatan bisa kami tingkatkan, sekitar
jam 15.30 WIB kami sampai di Tikum pertama
yaitu rest area KM 43 kami disana
istirahat, shalat Ashar dan juga sekalian membeli E Ticket ASDP ( tak terlihat rekan rekan “KASKUS ROAD TO
SUMATERA” diarea ini , Lho laeyalah wong mereka kumpulnya jam 19.00 dan 21.00
sesuai jadual, Maaf rekan rekan saya duluan nich habis sudah gatel nginjak gas)
TOL Merak Yang Masih Lancar |
Gebang TOL Merak |
Sekitar jam 16.00 WIB kami
melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Merak, jalan lancar cuaca cerah, sampai di pintu pelabuhan kami di arahkan
kejalur ticket yang berbeda dengan jalur ticket regular, Memasuki pelabuhan
dermaga 3 kami disuguhi kapal yang cukup besar yaitu PORTLINK III dan juga
aroma khas lautan yang mungkin pada setiap orang yang menghirupnya akan selalu
teringat dan merindukannya, tepat pukul 17.00 WIB kami dipersilakan untuk
memasuki kapal tersebut, dengan penuh semangat dan hati-hati saya memasuki
lambung kapal tersebut dan Alhamdulillah kami mendapatkan tempat yang strategis
yaitu pas disisi kanan kapal sehingga kami leluasa untuk bergerak keluar dari
mobil.
Tepat jam 17.20 WIB kapal
perlahan-lahan meningggalkan pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Keadaan didalam
kapal tidak terlalu ramai ,kami masih bisa jalan-jalan keliling sembari menikmati
pemandangan lautan, sungguh sangat menakjubkan (Subhanallah) kami juga disuguhi untuk menikmati matahari tenggelam
di telan lautan (Sun Set) yang begitu
indah karena tidak pernah kami lihat selama ini (Apalagi di Bogor karena hanya ada mall Matahari aja nggak pernah
terbit dan tenggelam). Selama perjalanan Merak – Bakauheni kami sekeluarga
sangat menikmati, tak terasa pelabuhan Bakauheni dan tanah Sumatera sudah ada
dihadapan kami, kami sekeluarga bergegas meninggalkan geladak sesuai arahan ABK
kapal untuk segera kembali ke kendaraan kami.
Sesaat setelah pintu kapal
dibuka perlahan lahan semua kendaraan bergerak, tidak terlalu lama giliran
kendaraan kami keluar dari lambung kapal, begitu kendaraan kami mengaspal
ditanah Sumatera ada rasa yang sangat kuat dalam diri untuk segera
menyusurinya. Rute pertama di pulau Sumatera yang harus kami lalui untuk
mencapai Tikum kedua adalah Bakauheni
menuju Rumah makan Taruko II yang berada di daerah Kotabumi Lampung utara,
waktu tempuh untuk mencapai Kotabumi sekitar 4 sampai 5 jam.
Rute Bakauheni - Kotabumi
kami jalani melalui Kalianda, Bandar Jaya,Tembagi Besar.dengan kondisi jalanan
yang cukup mulus dimana track yang
dilalui penuh dengan tanjakan dan turunan yang cukup menantang, Perjalanan kami
lakukan dengan kecepatan sedang, sesekali agak sedikit tekan gas apabila
jalanan terasa aman, kami bersitirahat
sejenak di rumah makan Begadang V didaerah Bandar Jaya sekalian makan buka
puasa, karena dikapal tadi tidak sempat makan berat, Sekitar jam 21.30 WIB kami
meninggalkan Begadang V untuk melanjutkan perjalanan menuju Taruko II, jalanan
yang kami lalui cukup ramai karena banyak juga sesama pemudik yang melakukan
perjalanan malam hari sehingga kami tidak merasa khawatir, sekitar jam 23.30
WIB mata dan fikiran saya mulai tidak sinkron sehingga kami putuskan untuk
istirahat dan tidur sejenak, kami memilih di tempat yang cukup ramai untuk
sejenak beristirahat dan kamipun menemukan tempat itu yaitu sebuah POM bensin
yang cukup luas dan juga cukup banyak kendaraan yang juga sedang beristirahat
dengan plat nomor pulau Jawa.
Klakson mobil truk membangunkan kami, kami
melihat jam yang ada di HP waktu menunjukan jam 02.30 WIB kami bergegas untuk
segera bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan, sebelumnya kami ke kamar
mandi dahulu yang tersedia di POM bensin
tersebut sekaligus melemaskan otot dengan sedikit menggerakkan badan untuk olah
raga!!
Kami lanjutkan perjalanan
dengan menyusuri jalanan Lampung Utara sekitar jam 03.30 WIB kami sampai ke Tikum kedua yaitu Rumah Makan Taruko II,
tidak mudah mencari tempat parker dirumah makan tersebut karena hampir semua
area sudah terisi oleh mobil yang juga sesama pemudik, namun kami dapatkan juga
parkiran di pinggiran luar rumah makan tersebut, kami sekeluarga beristirahat
sekalian makan sahur dengan menu yang khas masakan Padang, setelah makan sahur
kami kembali keparkiran, diparkiran kami bertemu dengan rombongan om
Fajar, om Arsyaf, om Chandra, dan om lainnya, disana kami ngobrol
tentang perjalanan masing-masing suasana sangat hangat, tidak lama kemudian
Adzan Shubuh dari Musholla rumah makan terdengar kami bergegas untuk
melaksanakan Shalat Shubuh berjamaah.
Sekitar jam 06.00 WIB tanggal
02 juli 2016 kami melanjutkan perjalanan meninggalkan Taruko II, kami berjalan
sendiri karena rombongan om Fajar
masih beristirahat. Kondisi jalanan daerah Lampung Utara cukup mulus sehingga
kami bisa dengan nyaman melanjutkan perjalanan, beberapa saat kemudian kami beristirahat
sejenak di POM bensin daerah Way Kanan sekalian ngasih minum Ceu Erti yang sejak dari Bogor belum
dikasih minum, selagi istirahat kembali kami bertemu dengan rombongan om Fajar
Tidak lama kami beristirahat
disana, selanjutnya kami teruskan perjalanan dengan semangat yang masih tinggi
menyusuri jalanan sekitar jam 09.00 kami kembali beristirahat disalah satu
rumah makan didaerah Baturaja sekalian membersihkan badan yang sudah lebih dari
15 jam tidak kena sabun, cukup lama kami beristirahat, sekitar jam 10.15 WIB
kami melanjutkan perjalanan, track
yang dilalui merupakan jalanan datar dan cukup ramai Baturaja, Tanjung Enim,
Muara Enim, Tebing Tinggi, kami lahap dengan kecepatan sedang, Ketika kami akan
memasuki daerah Lahat kami melihat kendaraan om Fajar dan om Arsyaf terparkir didepan sebuah masjid, kamipun
ikut juga parkir sekalian melaksanakan Shalat Dzuhur disini kita sebentar beristirahat,
perjalanan dilanjutkan dengan rombongan Om
Arsyaf di depan kami dibelakangnya dan om
Fajar di urutan ke tiga.
Kami rombongan bertiga
saling mengikuti tetapi kecepatan om Arsyaf sulit kami imbangi berdua sehingga
kami dan om Fajar ketinggalan,
akhirnya kami dan om Fajar kehilangan
jejak om Arsyaf. Selanjutnya
perjalanan kami lakukan berdua dengan om
Fajar. Sampai di kota Lubuklinggau sekitar jam 18.30 kami beristirahat dan
buka puasa disalah satu rumah makan yang cukup luas parkirannya namun kami
harus sabar menunggu makan berat karena nasi rumah makan tersebut kehabisan (waduh nasib piye to mas), Setelah
berembuk dengan om Fajar maka kita
putuskan untuk istirahat sampai esok hari di di rumah makan tersebut.
Sirkuit sekelas jalan TOL |
Rute Lubuk Linggau - Bangko |
Keesokan harinya tanggal 03
Juli 2016 setelah makan sahur dan Shalat Subuh kami melanjutkan perjalanan
berdua dengan om Fajar, kali ini
jalanan yang kami temukan adalah track
yang lurus yang mengundang hasrat untuk lebih dalam menginjak pedal gas, kami
sungguh sangat menikmati track
tersebut yang sekelas jalan TOL kalau di Jawa.
Sekitar jam 11.30 WIB kamipun tiba di Tikum terakhir yaitu Rumah Makan UMEGA didaerah Gunung Medan, kami disini sebentar untuk istirahat sekedar foto selfi. Selanjutnya kami berpisah dengan om Fajar, kami duluan berangkat melanjutkan perjalanan tidak lama berselang terdengar suara Adzan disebuah mesjid daerah pulau Punjung selanjutnya kamipun beristirahat dan melaksanakan shalat Dzhuhur, cukup lama kami beristirahat di mesjid tersebut, jam 14.00 WIB kami lanjutkan perjalanan melintasi kota Sijunjung, Sawahlunto, Kabupaten Solok dan Terakhir Kota Solok, kami sampai merapat di rumah Mertua sekitar jam 17.00 WIB dengan Selamat Sentosa!!!
Gerbang Provinsi Sumatera Barat |
Sekitar jam 11.30 WIB kamipun tiba di Tikum terakhir yaitu Rumah Makan UMEGA didaerah Gunung Medan, kami disini sebentar untuk istirahat sekedar foto selfi. Selanjutnya kami berpisah dengan om Fajar, kami duluan berangkat melanjutkan perjalanan tidak lama berselang terdengar suara Adzan disebuah mesjid daerah pulau Punjung selanjutnya kamipun beristirahat dan melaksanakan shalat Dzhuhur, cukup lama kami beristirahat di mesjid tersebut, jam 14.00 WIB kami lanjutkan perjalanan melintasi kota Sijunjung, Sawahlunto, Kabupaten Solok dan Terakhir Kota Solok, kami sampai merapat di rumah Mertua sekitar jam 17.00 WIB dengan Selamat Sentosa!!!
Mantap pak yoyo
ReplyDeleteMantep om
ReplyDeleteMudik selanjutnya konvoi lg ya omYoyo,
ReplyDeletemakasih om ade dan om fendi!!! om fendi seru juga tuh cerita blognya walau sempet ganti mobil pokoknya sip deh petualangannya
ReplyDeleteSiap om Arsyaf tapi jalannya santai aja !! saya keteteran ngikutin DatGo Nya tuh !!!
ReplyDeleteTahun depan mudik ke Sumatera lagi kan om Yoyo??? barengan lah kita...
ReplyDeleteSangat informatif sekali, Tips Muduik Dengan Balita
ReplyDelete